Rombongan peserta MBKM Santri Mengabdi Go Internasional dari Universitas Nurul Jadid (UNUJA) tiba di Malaysia pagi tadi, (12/3). Rombongan yang terdiri dari enam mahasiswa peserta MBKM Santri Mengabdi, Wakil Rektor IV, K.H. Faiz, M.Fil.I., Staf Ahli Rektor, Ahmad Sahidah, Ph.D., dan pejabat LP3M, Ahmad Zubaidi, M.Pd.I., mendarat di Bandara Internasional Kuala Lumpur pukul 09.00 waktu setempat.

Sesampainya di Bandara Kuala Lumpur, rombongan dari UNUJA disambut oleh Dr. Hasan Jali, M.A., Dosen Universiti Kuala Lumpur yang juga merupakan Ketua Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Cabang Malaysia.

Menjelang sore, Wakil Rektor IV bersama rombongan peserta MBKM Santri, mengadakan pertemuan dengan para pengurus P4NJ Cabang Malaysia. Pertemuan dilakukan dalam rangka konsolidasi jejaring alumni Nurul Jadid, sekaligus juga untuk memasrahkan para mahasiswa peserta MBKM Santri dari UNUJA kepada para pengurus P4NJ di negeri jiran itu.

Wakil Rektor IV UNUJA, K.H. Faiz, M.Fil.I., menyatakan bahwa terlaksananya MBKM Santri Mengabdi di Malaysia kali ini selain membawa misi akademik juga untuk mendorong terjalinnya kemitraan yang baik antara UNUJA dan lembaga-lembaga pendidikan, sosial dan ekonomi yang berbasis di Malaysia. Menurutnya, hal itu sangat mungkin dikembangkan demi tercapainya kebermanfaatan dan kemaslahatan yang lebih besar bagi civitas akademik sendiri khususnya, dan masyarakat pada umumnya.

“Pemberdayaan masyarakat, baik di sektor pendidikan, kebudayaan, maupun ekonomi, perlu didorong dengan berbagai ikhtiar yang mungkin dilakukan, salah satunya dengan memperkuat jalinan silaturahmi dan kemitraan yang berorientasi maslahat bagi umat. MBKM Santri Mengabdi ini harapan kami dapat menjadi batu lompatan ke arah itu,” paparnya.

Selain itu, Warek IV menyampaikan amanat dari Pengasuh PP Nurul Jadid, K.H. Moh. Zuhri Zaini, agar dapat dijalin kemitraan yang kuat dengan jejaring alumni Nurul Jadid di Malaysia. Pengembangan pendidikan menjadi salah satu agenda utamanya, namun orientasi kemitraan juga hendaknya diperluas ke arah pemberdayaan dan penguatan di sektor ekonomi.

“Jadi, dengan terjalinnya berbagai kemitraan itu, kita bisa memperoleh manfaat dalam banyak hal, bukan hanya soal pengembangan pendidikan, tapi juga penguatan sosial dan ekonomi masyarakat. Pengembangan kerja sama di bidang-bidang usaha hendaknya bisa dimulai, sehingga dengan begitu akan terjadi penguatan ekonomi antar-alumni, antarlembaga bahkan antarnegara. Yang jelas, orientasinya tetap harus maslahat bagi masyarakat, seperti spirit yang selalu ditanamkan di pesantren. Sebab bagaimanapun, di manapun, dan apapun profesi kita di tengah masyarakat, kita ini tetap santri,” pungkas Warek IV.

(Humas UNUJA. Kontributor: Ed/LP3M)