UNUJA.AC.ID- Gerakan Pramuka Racana Azzainiyah-Annafiiyah gugus depan 19.189-19.190 Universitas Nurul Jadid menyelenggarakan kuliah umum berjudul “Urgensi Wawasan Kemiliteran untuk Mencetak Generasi Masa Depan yang Berkarakter”. Kegiatan ini diselenggarakan di Aula UNUJA, Senin (23/4).
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III UNUJA, M. Noer Fadli Hidayat, M. Kom., menjelaskan bahwa kegiatan ini selain sebagai wadah silaturahmi pengurus gugus depan Pramuka Penegak se-Nurul Jadid (MA/SMK/SMA/MAN 1), juga diharapkan mampu memberikan penyadaran kepada semua anggota tentang pentingnya kedisiplinan. “Pendidikan dan budaya hidup disiplin di Pramuka bisa ditularkan kepada santri, pelajar dan mahasiswa PP. Nurul Jadid”, terangnya.
Menurut narasumber yang juga hadir pada kegiatan tersebut, Letnan Kolonel Caj. Drs. H. Ibnu Adam, MM., kalangan santri yang ingin menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI|), dihimbau agar memperhatikan pesan-pesan yang digariskan oleh pendiri dan pengasuh. “Jangan lupa! adik-adik pramuka harus ingat Trilogi Santri’, yaitu al ihtimamu bitarkil kabair, al ihtimami bifurudil ainiyah, dan husnul adab mangallah wa mangal kholqi”, terang Letkol yang juga masih aktif bertugas di Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Kuliah umum juga dihadiri calon Taruna angkatan 2018 berjumlah enam orang, yang sudah mendaftarkan diri secara online di Akademi Militer. Usai acara, mereka berkonsultasi, “Apa saja yang harus saya lakukan agar bisa lolos seleksi?”, tanya salah satu peserta.
“Jangan lupa tawassul kepada Rasullulah, guru-guru, pamitan minta restu kyai, khususnya kedua orang tua kalian, Insya Allah dimudahkan. Yakinlah, ketika sampai ditujuan, apa yang mereka perintahkan kepada kalian, ikuti proses, jalani tanpa mengenal rasa lelah apapun”, jawab Bapak Adam.
Sementara itu, pembina gudep, Farhan, M.Sos.I, berharap adanya kuliah umum ini, bagi seorang Pramuka Santri menjadi bekal untuk memimpin di masa depan. “Enam puluh Pramuka Penegak dan Pandega di lingkungan Nurul Jadid yang hadir, bisa memahami dan memberikan informasi yang benar tentang wawasan kemiliteran sebagai modal kedisiplinan yang sempurna”, ujar pembina yang juga ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UNUJA ini. (Yhy)