Jumat, 19/2, sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat publik di Kabupaten Probolinggo menjalani proses penyuntikan vaksin Sinovac. Proses vaksinasi dilakukan di Pendopo Kabupaten Probolinggo. Sedikitnya ada 13 penerima vaksin Sinovac dari kalangan pejabat publik, tokoh agama, tokoh pemuda, TNI dan Polri, serta tokoh perempuan. Rektor UNUJA, K.H. Abd. Hamid Wahid, M.Ag., dalam kesempatan itu menjadi salah satu tokoh yang menerima suntikan vaksin Sinovac.
Diwawancarai usai mendapatkan vaksinasi, Rektor menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah untuk berupaya membebaskan masyarakat dari krisis akibat pandemi Covid-19 dengan vaksinasi ini.
“Vaksinasi ini merupakan sebuah tahapan penting menghadapi pandemi, dan penelitian untuk menemukan vaksin ini seharusnya panjang masanya. Tapi alhamdulillah berkat kekompakan seluruh masyarakat di dunia untuk keluar dari krisis akibat pandemi ini, proses penelitian ini menjadi efisien, sehingga kita dapat sampai ke tahap penemuan vaksin ini tidak sampai dua tahun. Saya rasa ini sebuah ikhtiar yang perlu kita dukung sama-sama,” ujarnya.
Setelah proses vaksinasi dilakukan, bukan berarti protokol kesehatan tidak perlu dilakukan lagi. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak (3M) tetap menjadi hal yang harus dipertahankan sebagai bentuk kenormalan baru di masa pandemi ini.
(Humas UNUJA)