Surabaya – Jumat (30/8/2024), Pusat Bahasa Universitas Nurul Jadid (UNUJA) melaksanakan studi petik atau benchmarking ke Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Kegiatan yang berlangsung di ruang Pusat Pengembangan Bahasa UINSA ini dihadiri oleh berbagai pihak dari kedua institusi. Dari UNUJA, hadir Kepala Pusat Bahasa, staf Pusat Bahasa, Kaprodi S2 Pendidikan Agama Islam (PAI), serta domisioner Kepala Lembaga Bahasa periode 2017. Sementara dari pihak UINSA, kegiatan ini dihadiri oleh Dr. H. Moh. Budiono, M.Pd.I., selaku Kepala Pusat Pengembangan Bahasa, bersama dengan Koordinator Bahasa Inggris dan Koordinator Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).
Studi petik ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mempelajari tata kelola unit layanan kebahasaan di UINSA, terutama dalam bidang sertifikasi bahasa Arab. Durratul Hikmah, Kepala Pusat Bahasa UNUJA, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis UNUJA untuk memperkuat tata kelola lembaga, meningkatkan kualitas program dan layanan, serta mengembangkan jaringan kerja sama antar lembaga.
Selama hampir empat jam, dari pukul 09.00 hingga 13.00 WIB, kedua belah pihak terlibat dalam diskusi yang hangat dan produktif. Diskusi tersebut membahas berbagai aspek penting terkait pengelolaan pusat bahasa, mulai dari tata kelola hingga teknis penyelenggaraan sertifikasi.
Dr. H. Budiono menjelaskan bahwa sertifikasi bahasa di UINSA dirancang untuk mengukur kompetensi mahasiswa sesuai dengan materi yang telah diajarkan dalam kelas intensif. Beliau juga menambahkan bahwa pengelolaan pusat bahasa di UINSA melibatkan tim pendukung yang terdiri dari berbagai koordinator, termasuk Koordinator Bahasa Inggris dan Koordinator BIPA. "Untuk memiliki tata kelola lembaga bahasa yang baik, pusat bahasa tidak bisa dikelola oleh satu orang saja," ujarnya. Menurutnya, adanya tim pendukung yang solid sangat diperlukan untuk menyusun modul pembelajaran bahasa dan instrumen tes yang berkualitas.
Di sisi lain, Riska, selaku Koordinator Bahasa Inggris UINSA, juga menekankan pentingnya kolaborasi antar tim dalam penyusunan program-program kebahasaan yang komprehensif. "Pengelolaan pusat bahasa yang baik memerlukan dukungan dari berbagai pihak yang berkompeten di bidangnya masing-masing," jelasnya.
Studi petik ini juga menjadi ajang bagi kedua institusi untuk menjajaki peluang kerja sama di masa mendatang. Durratul Hikmah berharap, melalui kegiatan ini, Pusat Bahasa UNUJA dapat mengadopsi praktik-praktik terbaik dari UINSA dalam rangka meningkatkan layanan kebahasaan, khususnya di bidang sertifikasi bahasa Arab.
Di akhir pertemuan, kedua pihak sepakat untuk terus menjalin komunikasi dan berbagi pengalaman dalam pengembangan pusat bahasa. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif dalam meningkatkan kualitas layanan kebahasaan di UNUJA, serta memperkuat hubungan kerja sama antar perguruan tinggi.
-
Pewarta : Durratul
Editor : Desy
Foto : Durratul
Copyright © HUMAS UNUJA 2024