UNUJA.AC.ID- Pondok Mahasiswi (POMASI) yang merupakan bagian dari Lembaga Integrasi Kokurikuler (LIK) Universitas Nurul Jadid mengadakan kegiatan Kajian Ramadhan Spiritual Motivation dan the Power of Spiritual Qoutient dengan tema “Menjadi Manusia Baru/‘Abid yang Sehat, Smart, Sukses, Bahagia dan Berkeadaban”. Kegiatan Kajian Ramadhan menjadi kegiatan rutin teman-teman mahasiswi dan santriwati setiap bulan Ramadhan yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya.
Kajian Ramadhan ini dilaksanakan selain untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan berharap mendapatkan keberkahan di dalamnya, juga untuk meningkatkan spirit santri dan para mahasiswi dalam menuntut ilmu dan pengabdian. Kajian Ramadhan kali ini akan berlangsung selama 4 hari dalam 2 pekan, yakni pada hari Kamis dan Jum'at, di Musholla KH. Zaini Mun’im Universitas Nurul Jadid.
Kepala bidang POMASI, Nyai Hj. Khadijatul Qodriyah, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukurnya atas kegiatan Kajian Ramadhan yang bisa istiqomah dilaksanakan oleh teman-teman POMASI. Beliau dalam sambutannya juga menjelaskan tipologi manusia, sebagai pesan kepada para santriwati dan mahasiswi. Tipologi yang pertama, yakni manusia yang memiliki spirit star (bintang), yaitu manusia yang memiliki kemampuan dan mau action dan siap menghadapi tantangan zaman. Kedua, manusia dengan spirit kuda, yakni manusia yang memiliki potensi namun malas untuk bergerak dan mengembangkan diri, harus ada stimulus atau punishment terlebih dahulu. Dengan adanya kegiatan Spiritual Quotient ini diharapakan para santriwati khususnya mahasiswi Universitas Nurul Jadid bisa memiliki semangat bintang itu.
Hadir sebagai narasumber dalam Kajian Ramadhan kali ini yakni, Ibu Nyai Hj. Nurdiana Khalidah, putri ketiga Almarhum KH. Wahid Zaini, pengasuh ketiga Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dalam pemaparannya, beliau berpesan kepada para santriwati dan mahasiswi untuk terus menjaga semangatnya dan selalu berpikir positif dalam setiap keadaan yang dialami.
“Selalu menyandarkan diri kepada Allah, dengan cara selalu berkirim “proposal” (baca: permohonan) kepada-Nya. Bangkitkan “singa” (baca: semangat) dalam tiap jiwa kita agar bisa menjadi orang-orang yang pantang menyerah”, ujar beliau tegas kepada seluruh peserta. (Zakiyah-LIK)