Puluhan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) berbasis pesantren yang tersebar di wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur, telah melakukan penandatanganan MoU untuk memulai kerja sama dalam menjalankan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka-Santri (MBKM Santri) di kampus masing-masing. Pelaksanaan program tersebut secara serentak direncanakan mulai semester genap ini.
Program MBKM Santri sendiri merupakan respon positif pesantren terhadap kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan Kemendikbudristek RI. Hal ini seperti disampaikan oleh Warek III UNUJA, M. Noer Fadli Hidayat, yang sekaligus merupakan Pengarah MBKM Santri dari UNUJA.
“Banyak aspek dalam program Merdeka Belajar ini yang sesuai dengan karakter khas pesantren, seperti halnya tentang pendidikan karakter dan kemandirian, kewirausahaan, serta banyak hal lagi. Di sisi lain, pesantren juga memiliki kekhasan kultur tersendiri yang perlu juga dirawat dan dilestarikan. Untuk itulah, peluncuran MBKM Santri ini kami rasa sangat baik dan mencerminkan sinergi positif antara pemerintah dan dunia pesantren.”
Sebelumnya, peluncuran program MBKM Santri dilakukan oleh Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, dan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek RI, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D., pada bulan November 2021 lalu. Peluncuran program tersebut juga menjadi rangkaian kegiatan Wisuda Program Diploma, Sarjana dan Magister Universitas Nurul Jadid.
(Humas UNUJA)