Istilah Society 5.0 sendiri baru populer sejak 2 tahun yang lalu, tepatnya pada 21 Januari 2019. Istilah ini menjadi kepanjangan tangan dari perkembangan revolusi industri 4.0 atau Society 4.0.
Konsep society 5.0 ini pertama kali digagas oleh negara Jepang. Dalam Konsep tersebut bertujuan untuk memudahkan kebutuhan manusia dengan penggunaan ilmu pengetahuan berbasis teknologi modern
Oleh karena hal tersebut, Pascasarjana Universitas Nurul Jadid, menyelenggarakan Stadium General bertemakan "Kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, dalam penguatan SDM Unggul di Era Society 5.0 dan Pendidikan Abad 21", di Auditorium I PP. Nurul Jadid, Kamis, 29 September 2022.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber, Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd., (UIN Khas Jember).
Acara ini juga di hadiri oleh, KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag, (Rektor Universitas Nurul Jadid) yang di dampingi oleh Direktur Pascasarjana Universitas Nurul Jadid sekaligus Wakil Rektor Universitas Nurul Jadid.
Rektor Universitas Nurul Jadid dalam sambutannya mengungkapkan, "Perkembangan saat ini begitu cepat dan segala yang terjadi seperti, Pandemi, Rerolusi Industri 5.0, Globalisasi dan apapun yang berjalan saat ini. Mememang menuntut kita untuk beradaptasi".
"Dalam rangka mengawali pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi pada ajaran 2022-2023, saya ucapkan Selamat datang Mahasiswa Baru Pascasarjana di Kampus Universitas Nurul Jadid "-Sambung KH. Abdul Hamid Wahid.
Pada kegiatan ini di pandu langsung oleh Ahmad Sahidah,Ph.D., sebagai Moderator.
Dalam pembukaan sesi diskusi, Ahmad Sahidah menyampaikan "narasumber kali ini akan menjadi pemantik dalam diskusi yang saya rasa Isunya sangat berat yakni terkait Kebijakan atau program-program kegiatan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka. Agar cakrawala pemikiran kita semakin terbuka luas tentang pendidikan dan perkembangan di era Society 5.0".
Narasumber pada kegiatan ini menjelaskan, "Generasi melenial tidak boleh buta Infomasi, tetapi harus melek informasi, apa lagi hidup di zaman sekarang yang semua penuh dengan perkembangan teknologi".
"Saya bersyukur di takdirkan hadir pada kegiatan di kampus Universitas Nurul Jadid, kita bisa bersama-sama berdiskusi tentang era saat ini, yakni era Society 5.0"-Pungkas Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd.
Hari ini warga pendidikan, baik pengelola atau penggambil kebijakan semua berbicara tentang Society 5.0. Namun, di era sebelumnya 4.0 itu belum tuntas dalam kajian dan implementasi nya.
Lebih jauh, Beliau menegaskan tugas dosen harus di investigasi, mencoba mereview sendiri apa saja kegiatan yang membuat kebermanfaatan kepada mahasiswa, seperti mengasah skill, dan hal ini bisa dijadikan control panded bagi keberlangsungan dunia Pendidikan.
"Prospek mendasar bisa di contohkan pada Project disk landing, jadi mahasiswa itu tidak hanya menelaah mata kuliah tetapi dilanjutkan dengan project disk landing. Bisa di buat pada setiap semester dosen itu memberikan project disk landing, hal ini di gunakan untuk pengamatan. Setidaknya mahasiswa tau bagaimana cara menerapkan konsep Bootcamp"-Sambung Pria kelahiran Ponorogo.
Selain itu, Rektor juga berharap Dalam konteks pendidikan ini "kita mengenal merdeka belajar dan kampus merdeka, ini tentu adalah design kebijakan pendidikan dan mau tidak mau ini merupakan suatu program yang harus kita jalankan, terlepas dari kritikan dalam segi negatif dan positif.
"Jadi mungkin dengan kegiatan ini, kita dapat lebih memahami dan memposisikan diri dengan baik, termasuk juga menyiasati kekurangan dengan sebaik mungkin"-pesan Rektor di sela-sela akhir sambutan. (Tim Warta UNUJA)