Rabu (8/3), Lembaga Pendidikan Tinggi PBNU (LPT-PBNU) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Konferensi Nasional Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama. Rakernas LPTNU ini diselenggarakan selama tiga hari sejak 8-10 Maret 2023 di Convention Hall Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Sumatera Utara.
Rektor Universitas Nurul Jadid (UNUJA), K.H. Abd. Hamid Wahid, M.Ag., hadir dalam acara tersebut bersama para Wakil Rektor dan beberapa pimpinan UNUJA. Kehadiran pimpinan UNUJA membawa misi untuk mendukung agenda strategis NU dalam mempersiapkan generasi bangsa menyongsong Indonesia Emas 2045 melalui penguatan peran PTNU.
“Dalam Rakernas ini kita membawa beberapa misi dan agenda. Pada prinsipnya, UNUJA akan mendukung agenda strategis NU dalam menyongsong abad kedua NU dan menyambut Indonesia Emas 2045, khususnya dalam tugas khusus mendigdayakan sumber daya manusia NU di kampus, dengan mendorong peran PTNU dalam meningkatkan daya saing sumber daya insani bangsa Indonesia di kancah global,” kata Rektor.
Rakernas LPTNU diselenggarakan dalam rangka mendorong upaya pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan PTNU agar dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat untuk masyarakat Indonesia dan dunia.
Mengambil tema “Merawat Jagat, Membangun Peradaban dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”, Rakernas LPTNU 2023 di Medan dihadiri 1.000 lebih peserta dari lebih 300 perguruan tinggi, negeri maupun swasta. Hadir juga para stakeholder dari dunia usaha dan industri, salah satunya CEO Microsoft Indonesia.
Menurut Ketua Umum PBNU, K.H. Dr. (H.C.) Yahya Cholil Staquf, upaya untuk membangun peradaban yang lebih baik di masa mendatang perlu didorong dan didukung oleh semua pihak, sebab NU telah berkembang menjadi format peradaban yang diterima oleh masyarakat luas.
“NU telah berkembang menjadi format peradaban yang diterima oleh masyarakat luas. Maka kita perlu berpikir tentang bagaimana kita hendak membangun peradaban untuk masa depan,” jelasnya.
“Mudah-mudahan Rakernas ini bisa menghasilkan sesuatu yang bukan hanya indah dalam konsep, tapi suatu rencana yang konkret, yang sungguh-sungguh bisa dikerjakan dan bisa kita ukur hasilnya menuju perbaikan,” kata Gus Yaqut dalam sambutannya.
Turut hadir sebagai keynote speaker dalam pembukaan Rakernas LPTNU itu antara lain Mensesneg RI, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., Mendikbudristek RI, Nadiem Anwar Makarim, dan Ketua BPIP, Prof. Dr. Yudian Wahyudi.
Dalam orasinya, Prof. Pratikno mendorong PTNU untuk bersinergi dan mengonsolidasikan kekuatan dalam rangka membangun peradaban berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Kita sudah punya sekian banyak lembaga-lembaga pendidikan tinggi, tapi yang pertama-tama kita butuhkan sekarang adalah bagaimana mengonsolidasikan lembaga-lembaga yang ada itu menjadi suatu sistem yang bisa bergulat sebagai kekuatan bersama dalam akumulasi kekuatan bersama untuk mencapai sasaran-sasaran yang lebih strategis,” paparnya.
“LPTNU harus saling bekerja sama dan membangun sinergi dengan mitra-mitra yang komplementer, baik pemerintah maupun swasta, termasuk dari kalangan pelaku industri, agar perguruan tinggi NU dapat membangun kekuatan besar untuk membentuk peradaban yang lebih baik,” lanjutnya.
Senada dengan itu, Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, menegaskan bahwa untuk menjadi kekuatan besar dan mencapai kemaslahatan bersama, PTNU perlu saling bekerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
“Kemendikbudristek dan LPTNU ingin berkolaborasi dalam waktu yang panjang untuk melaksanakan program-program yang substantif, salah satunya seperti program Kampus Merdeka yang telah diselenggarakan selama tiga tahun terakhir. Semangat merdeka belajar ini adalah kelanjutan dari cita-cita pendidikan yang diperjuangkan oleh para ulama dan cendikiawan para pendiri NU, yakni menghadirkan pendidikan yang berperan sebagai sarana untuk memanusiakan manusia, mewujudkan pendidikan yang mendukung manusia untuk berkembang sesuai fitrahnya sebagai insan yang memiliki akal dan budi,” jelasnya.
(Humas UNUJA)