UNUJA.AC.ID- Kopertais Wilayah IV Surabaya kembali menggelar Annual Conference for Muslim Scholars (AnCoMS) yang kedua kalinya, Sabtu (21/4). Kegiatan yang bertajuk Strengthening the Moderate Vision of Indonesian Islam merupakan upaya kopertais dalam mendorong dosen-dosen PTKIS khususnya untuk melalukan riset ilmiah dan mempublikasikannya dalam jurnal-jurnal yang telah terakreditasi.

Kegiatan ini diikuti oleh seratus dosen dari seluruh PTKIN/PTKIS se-Indonesia yang dilaksanakan di Twin Towers UIN Sunan Ampel dan Hotel Mercure Surabaya. Tidak semua dosen PTKIN/PTKIS mendapat kesempatan hadir pada kegiatan tahunan ini karena dari Kopertais telah menyeleksi tiap paper yang dikirim oleh dosen.

“Kopertais telah mengumumkan call for paper jauh hari sebelumnya dan dosen-dosen yang terpilih sejumlah seratus orang itu diundang untuk mempresentasikan paper-nya”, tegas Muhid, Panitia Bag. Seleksi Paper.

Dalam kegiatan yang bergengsi ini, Dosen Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Ahmad Fawaid, M.Th.I. ketua Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IQT) terpilih dan turut hadir pada acara tersebut.

“Saya bersyukur memiliki kesempatan ini, bisa begabung dengan para peneliti dari seluruh Indonesia”, cetusnya saat ditemui di Hotel Mercure Surabaya.  

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini dihadiri oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Prof. Dr. M. Arskal Salim, GP., MA., sebagai keynote speaker. Dalam orasinya, Arskal menegaskan bahwa perlu adanya kontra wacana dan kontra aksi dalam menandingi radikalisme di Indonesia.

“Kontra wacana ini penting tidak hanya dilakukan secara offline tetapi juga dapat memanfaatkan teknologi yang menjadi bagian dari masyarakat kita saat ini”, imbuhnya.

Selain Arskal, Nadirsyah Hosen dan Mahfud MD juga hadir. Keduanya diundang menjadi narasumber tentang isu-isu radikalisme. Membahas tema yang sama, tetapi tentu dengan perspektif yang berbeda sesuai kompetensi masing-masing.

“Jika Pak Mahfud berbicara tentang radikalisme perspektif hukum, maka Gus Nadir (sapaan akrab Nadirsyah Hosen) berbicara dalam aspek ushul fiqh”, kata Saifuddin, salah satu peserta dari Yogyakarta.

Pada sesi akhir penutupan, koordinator kopertais IV, Abd. A’la berpesan kepada seluruh dosen yang hadir untuk terus meningkatkan produktivitas penelitian. “Jadilah dosen yang produktif meneliti, sebab peneitian itu ruh dari dosen itu sendiri. Jika tidak, pasti dosen itu hanya jasad tanpa ruh”, ujar koordinator kopertais IV tersebut. (Fwd)