Rabu (21/12), LPPM menyelenggarakan Kuliah Tamu bagi para pengelola di lingkungan lembaga dan unit kerja Universitas Nurul Jadid. Bertempat di Aula Wisma Dosen UNUJA, kuliah tamu diadakan dengan fokus penyiapan akreditasi Program Studi Internasional. Agenda ini terlaksana atas kerja sama dengan Universitas Islam Malang (UNISMA). Hadir sebagai narasumber, Hasan Zayadi, S.Si., M.Si., Kepala Biro Kelembagaan, Publikasi dan Teknologi Informasi UNISMA.

Kuliah Tamu yang diselenggarakan sebagai bagian dari Program Detasering UNUJA Tahun 2022 ini dihadiri oleh jajaran Dekanat dari seluruh Fakultas, para Kaprodi serta Kepala Lembaga dan Unit Kerja di lingkungan UNUJA. Turut hadir juga Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Sumber Daya Manusia, H. Hambali, M.Pd.

Dalam sambutannya, Warek I menyampaikan bahwa penyiapan akreditasi Program Studi Internasional ini memiliki arti penting bagi pencapaian visi dan misi UNUJA untuk menjadi kampus yang unggul dan berkeadaban di tingkat nasional maupun internasional.

“UNUJA sebagai kampus pesantren ini harus dapat menjawab tuntutan dan tantangan zaman. Upaya itu salah satunya diwujudkan dengan menekuni pekerjaan kita untuk mengelola perguruan tinggi ini sebagai amanah pengabdian kepada pesantren khususnya dan kepada masyarakat pada umumnya. Salah satu targetnya adalah dengan mencapai keunggulan di tingkat nasional maupun internasional. Makanya, kuliah tamu ini menjadi penting artinya dalam rangka mengupayakan pencapaian itu,” jelasnya.

Lebih lanjut, narasumber Kuliah Tamu, Hasan Zayadi, S.Si., M.Si., menyampaikan bahwa reputasi unggul di level internasional diperlukan dalam rangka membangun ketahanan bangsa. Akreditasi internasional bagi program studi adalah salah satu media strategis karena langsung menunjukkan kualitas outcome pendidikan. Karena itulah, pemerintah pun turut mendorong program studi untuk meraih akreditasi unggul melalui akreditasi internasional.

Menurut Zayadi, UNUJA punya potensi besar untuk mencapai reputasi unggul secara internasional. Lebih-lebih, UNUJA sudah memulai hal itu dengan melakukan standarisasi ISO yang notabene dilakukan oleh lembaga internasional. Selain itu, UNUJA memiliki potensi jejaring santri dan alumni yang tersebar di berbagai daerah, bahkan di luar negeri. Hal itu adalah aset yang sangat berharga untuk mendukung upaya pencapaian reputasi unggul internasional. Tinggal bagaimana mindset civitas akademik UNUJA, terutama di level pengelola, dikembangkan ke arah internasionalisasi.

(Humas UNUJA)