Sulawesi Tenggara - Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo kembali mengirimkan lima mahasiswa terbaik untuk pengabdian masyarakat menuju Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Selasa (15/8/2023).
Kedatangan para mahasiswa langsung disamput oleh Ketua PC NU Kabupaten Wakatobi sekaligus Pengasuh PP Nurul Furoq, Kiai Sumail dan Kiai Nur Kholis Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah.
5 orang mahasiswa dari berbagai program studi itu ialah Achmad Iqfani Program Studi Pendidikan Agama Islam, Abdul Mukti Program Studi Pendidikan Agama Islam, Muh. Rizal Muhaimin Romadhoni Program Studi Ekonomi Syariah, Masidur Rahman Program Studi Ekonomi Syariah, Ach. Zulfi Zibyan Program Studi Teknik Informatika.
Para mahasiswa itu akan melaksanakan pengabdian selama satu semester di Pondok Pesantren Nurul Furqon dan Pondok Pesantren Al-Falah. Mahasiswa di damping Dosen Pembimbing M. Alief Hidayatullah, ME.
Perlu diketahui, Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) Santri Mengabdi ini merupakan tindak lanjut MoU antara Rektor UNUJA, KH. Abd. Hamid Wahid M.Ag., dengan Bupati Wakatobi, Bapak Haliana. MoU antara kedua pihak berlangsung di rumah Bupati Wakatobi, pada waktu lalu saat kunjungan rektor bersama beberapa pimpinan pesantren serta rektorat Universitas Nurul Jadid.
Selama berada di Wakatobi, para santri ini akan terlibat dalam berbagai kegiatan pengembangan pendidikan di sekolah, kegiatan sosial kemasyarakatan di masjid-masjid seperti membina majelis taklim, taman pengajian alquran (TPQ) dan di sekolah dasar selama 6 bulan ke depan.
Kedatangan peserta KKN – MBKM Santri Mengabdi di Wakatobi telah menciptakan semangat kolaborasi yang kuat antara mahasiswa, pesantren dan masyarakat lokal. Mereka berkomitmen untuk bekerja bersama dalam mencapai perubahan positif dan berkelanjutan di berbagai sektor utamanya sektor pendidikan, keagamaan, dan hal yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Dr. Chusnul Muali, M.Pd., penangung jawab kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Program Santri Mengabdi, menyampaikan bahwasannya mahasiswa nanti akan mengemban tanggung jawab sosial dengan fokus pengembangan pendidikan pesantren, penguatan Ahlusunnah Wal Jamaah, dan pengembangan teknologi informasi terbarukan di dua pesantren tersebut.
“Ini semua merupakan pengabdian dan implementasi tri darma penguruan tinggi,” tegasnya.
Chusnul, sapaan akrabnya, menceritakan sebelumnya pihak Universitas Nurul Jadid pernah mengirim kali ketiga di pulau Tomia Timur ini dengan Program MB-KM Santri Mengabdi ini.
“Alhamdulillah sampai pengiriman ketiga mahasiwa UNUJA masih diharapkan terus melanjutkan program ini, sebab kebermafaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat dan pesantren tempat mahasiswa melakukan pengabdian,” imbuhnya.
Kiai Sumail, Pengasuh PP Nurul Furqon, dalam sambutanya turut bahagia dan berterima kasih kepada UNUJA, sebab kampus dibawah pimpinan K.H. Abd. Hamid Wahid, M.Ag, memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pengembangan pesantren-pesantren kecil yang berada di pulau kecil.
Menurutnya, kehadiran mahasiswa di pesantren sangat dirasakan, baik dalam pendampingan santri, pembelajaran terhadap dunia teknologi, hingga pada manajemen dan administrasi pesantren, sehingga merasa diayomi dan dibimbing dalam proses pengembangan pesantren.
(Sumber berita: publikapost.com)