Probolinggo – Minggu (28/1), Universitas Nurul Jadid (UNUJA) mengirim lima Mahasiswa untuk mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri Internasional di Pondok Pesantren An-Nahdloh Malaysia. MBKM Santri Internasional ini dilaksanakan pada 29 Januari – 28 Juni 2024. Selain MBKM santri internasional, UNUJA juga mengirim Mahasiswa untuk mengikuti MBKM ke Pondok Pesantren Al Falah dan Pondok Pesantren Nurul Furqon, Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada 30 Januari – 28 Juni 2024.
Acara pelepasan Mahasiswa program MBKM tersebut diadakan di Wisma Dosen UNUJA pada Minggu, (28/1) dan dihadiri oleh Kepala Lembaga Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran (LPIP), Nur Hamid, Ph.D, pimpinan Universitas Nurul Jadid serta Mahasiswa MBKM yang didampingi oleh para wali Mahasiswa.
Dalam sambutannya Hamid memaparkan bahwa UNUJA menyelenggarakan dua jenis program MBKM, yaitu MBKM yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek dan MBKM Mandiri.
“Memang UNUJA mengadakan dua jenis MBKM. Pertama, yang memang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek, jadi sifatnya ikut kementerian. Kedua, MBKM yang dilaksanakan kampus UNUJA secara mandiri, dan yang paling prioritas pelaksanaannya adalah program Santri Mengabdi karena levelnya internasional,” papar Hamid.
M. Noer Fadli Hidayat, M. Kom., Wakil Rektor 1 bidang Akademik dan SDM menjelaskan bahwa MBKM Santri UNUJA telah dilaksanakan sejak tahun 2021 untuk melaksanakan Amanah dari Kemendikbudristek bahwa Perguruan Tinggi diwajibkan melaksanakan kegiatan MBKM sebagai salah satu kegiatan pembelajaran.
“UNUJA sejak tahun itu sudah melaksanakan MBKM Santri sebagai salah satu upaya untuk melaksanakan MBKM secara mandiri,” ucap Warek I pada Senin, (29/1).
Lebih lanjut Warek I menyampaikan bahwa tema MBKM UNUJA adalah “Giat Santri Menebar Manfaat untuk Dunia”, selaras dengan visi UNUJA untuk berkontribusi kepada pembangunan masyarakat Indonesia dan dunia. Menurutnya, kegiatan MBKM santri ini sebagai bentuk kegiatan pembelajaran agar Mahasiswa bisa mengabdikan diri di berbagai pesantren dan mitra. Program dan target MBKM santri telah ditetapkan bersama dengan mitra sesuai dengan kebutuhan mitra diseleraskan dengan kompetisi dan keahlian Mahasiswa.
“Harapannya UNUJA mampu memenuhi permohonan pendelegasian santri dari mitra level nasional maupul internasional. Selain itu, dengan adanya MBKM Santri ini UNUJA benar-benar dapat berkontribusi secara luas di berbagai negara dalam rangka mewujudkan visi UNUJA yaitu berkontribusi untuk pembangunan masyarakat Indonesia dan dunia,” jelas Warek I.
Acara pelepasan Mahasiswa MBKM yang turut dihadiri para Wali Mahasiswa- Minggu (28/1).
Lima Mahasiswa yang mengikuti program MBKM Santri Internasional ke Malaysia adalah Noer Kholis (Prodi Pendidikan Agama Islam - Fakultas Agama Islam), Moh. Rofik (Prodi Manajemen Pendidikan Islam – Fakultas Agama Islam), Wasilatul Bariroh (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris – Fakultas Sosial dan Humaniora), Siti Maulidah Hasanah (Prodi Pendidikan Matematika - Fakultas Sosial dan Humaniora), dan Kholilur Rohman (Teknik Informatika – Fakultas Teknik).
Sementara itu 5 Mahasiswa yang mengikuti program MBKM ke Wakatobi adalah Rifki Yadi (Prodi Ekonomi Syariah – Fakultas Agama Islam), M. Irvan Sauqi (Prodi Teknik Informatika – Fakultas Teknik), Moh. Ubaidyllah (Prodi Pendidikan Agama Islam - Fakultas Agama Islam), Saiq Khayran (Prodi Hukum – Fakultas Sosial dan Humaniora), dan Muhammad Syah Kiren (Prodi Ekonomi - Fakultas Sosial dan Humaniora).
---
Pewarta: Desy
Editor: Kangsofy
Foto: Dafa
Copyright © HUMAS UNUJA 2024