UNUJA - Universitas Nurul Jadid (UNUJA) melalui Lembaga Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran (LPIP) melepas 34 mahasiswa untuk kegiatan tridarma dalam MBKM Santri Program Santri Mengabdi pada Kamis (27/07/2023).
Dalam acara tersebut, turut hadir pengasuh dari berbagai pesantren mitra seperti pesantren Nurul Jadid Bali, pesantren Al-Istiqlal Bali, pesantren Riyadlus Shalihin Bali, yayasan Al-Maimun Bali, pesantren Sunan Kalijaga Banyuwangi, pesantren Zainul Bahar Bondowoso, dan pesantren Darun Najah Lumajang.
Chusnul Muali, Kepala LPIP UNUJA, menyatakan bahwa kegiatan MBKM Santri merupakan implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada 2020.
Sebanyak 20 mahasiswa akan menjalani MBKM Santri di lima daerah di Jawa Timur, termasuk Bali, Banyuwangi, Bondowoso, Jember, dan Lumajang. Sementara 5 mahasiswa ditempatkan di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Muali menyampaikan bahwa selain MBKM Santri, UNUJA juga mendelegasikan 9 mahasiswa untuk program MBKM Internasional dengan mengikat perjanjian kerja sama Dinas Pendidikan provinsi Narathiwat Thailand dan Pesantren An-Nadlah Tanjung Sepat Selangor Malaysia.
Wakil Rektor III UNUJA, M. Noer Fadli Hidayat, menekankan pentingnya menggali informasi guna menyelesaikan masalah sosial melalui MBKM Santri dan MBKM Internasional dengan tema "Bakti Santri dalam Menebar Manfaat untuk Kemandirian Pesantren”.
Sementara itu Wakil Rektor II UNUJA, KH. Najiburrahman, berharap kerja sama antara pesantren mitra dan UNUJA akan berlanjut untuk menjawab tuntutan dan tantangan yang dihadapi di masa depan.
(Humas UNUJA)